• Beranda
  • Aneh dan Unik
  • Blogging
  • Artikel
  • Android
  • Tips_Trik
  • Hubungi_Saya

Sejarah Alat Musik Tanjidor Dari Betawi




Tanjidor adalah salah satu kekayaan buada indonesia. Seacara khusus, tanjidor merupakan kekeyaan buadaya yang dimiliki suku betawi di Jakarta. Bagaimana kesenian ini dikenal?

Tanjidor merupakan kesenian Betawi berbentuk orkes. Banyak orang menyebut Tanjidor sebagai musik jaz-nya orang Betawi. Dalam kebudayaan Betawi, kesenian ini biasanya digunakan untuk mengantar pengantin atau acara pawai daerah. Namun pada umumnya, kesenian ini diadakan di suatu tempat yang dihadiri masyarakat Betawi seperti pertunjukan orkes.

Tanjidor Berasal Dari Budak 

Kata "Tanjidor" sendiri berasal dari bahasa Portugis, Yaitu "Tanger". Artinya, memainkan alat musik dalam pawai milliter atau upacara keagamaan. Kesenian ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada Abad ke-18. Namun, kesenian ini mulai dikenal masyarakat pada abad ke-19 atas rintisan Mayor Jante di wilayah Citereup.

Menurut ahli musik belanda Ernst Heinz, dalam sejarahnya tanjidor dimainkan oleh budak - budak Belanda yang ditugaskan main musik oleh tuannya. Setelah perbudakan dihapus, orkes ini berkembang menjadi orkes yang dibina dalam lingkungan tuan - tuan tanah. Merekapun membentuk perkumpulan musik bernama Tanjidor. Kesenian khas Betawi ini pun berkembang di pinggiran Kota Jakarta.

Orkes Tanjidor

Kesenian ini banyak sekali mendapat pengaruh dari kebudayan China dan berbagai negara Eropa. Seperti Belanda dan Prancis. Alat musiknya pun sudah modern, terutama alat musik tiup. Alat - alat musik yang digunakan adalah trombon, piston, tenor, klarinet. Kesenian ini juga dilengkapi dengan alat musik tabuh, yang disebut dengan genderang atau tambur.

Ada banyak lagu yang dibawakan saat orkes tanjidor beraksi. Antara lain adalah lagu yang berjudul Batalion, Kramton, Delsi, Was Tak-tak, Cakranegara, dan Welmes. Pada perkembangannya, orkes tanjidor lebih banyak membawakan lagu - lagu asal betawi, Seperti Surilan dan Jali - jali.

Zaman terus berkembang dan selera masyarakat pendukung tanjidor mengikuti perkembangannya. Kini, orkes tanjidorpun lebih sering membawakan lagu - lagu dangdut dan pop Sunda.

No comments:

Post a Comment

.

Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program